Jejaring sosial menjadi hal yang biasa beberapa waktu ini. Bahkan cenderung menjadi kebutuhan banyak orang untuk dapat tetap saling berinteraksi dengan orang lain. Melalui jejaring sosial, kita bias berinteraksi dengan orang lain yang berbeda tempat dalam waktu singkat bahkan mengenal orang yang sebelumnya kita tidak mengenalnya. Jejaring sosial juga menjadi tempat yang tempat untuk menampung banyak kegalauan dari pada penggunannya. Contohnya, kalau lagi iseng buka beranda atau timeline pasti ada aja yang lagi ngegalau atau mengalami dilema atau bahkan keduanya atau diantaranya (andilau). Memang tidak ada salahnya mengungkapkan kegalauan, kesedihan dll melalui jejaring sosial. Memang tidak ada hukum yang melarang untuk melakukan hal tersebut. Akan tetapi, bukankah akan lebih baik apabila kita lebih banyak membagi kegembiraan dengan orang lain. orang-orang sedih yang menjadi teman dalam jejaring sosial yang kita gunakan mungkin bisa menjadi bahagia dengan membaca tulisan kita, atau merasa termotivasi. Tapi, kita tetap tidak bisa menghindari adanya persepsi atau perbedaan pemberian makna.
Beberapa hal yang bisa memberikan persepsi adalah ketika ada seseorang yang nge-unfriend dengan jejaring sosial kita. Sebenarnya saya baru mengalami perasaan ini beberapa hari yang lalu, ketika ada seorang senior yang memutuskan hubungan pertemanan dengan saya di jejaring sosial yang banyak orang pakai. Mungkin si senior ini sudah lama unfriend dengan saya tapi baru saya sadari beberapa hari yang lalu. Sedikit kaget memang karena seingat saya kami tidak memiliki masalah yang serius (dari persepsi saya). Namun, setelah saya pikir-pikir lagi hal ini bukanlah masalah yang besar yang patut dipermasalahkan. Toh, saya masih menyimpan nomor kontak beliau dan masih bisa saya hubungi bila ingin bertanya beberapa hal. Saya juga masih mengenal beberapa senior yang mengenalnya dan beberapa teman. Jadi, ini bukanlah suatu masalah besar. Jadi teringat dengan komentar dari Ayu Ting-Ting mengenai kasus sandal jepit polisi yang membuat vonis bersalah pada anak remaja namun tidak dipenjara, “Masalah kecil jangan dibesar-besarkan tapi masalah besar jangan dikecil-kecilkan.”
Yang bisa saya katakan apabila hal diatas terjadi dengan anda adalah, just Move On. Maksudnya adalah kita bisa menganalisa penyebab orang tersebut ‘mendadak’ memutus pertemanan dengan kita di jejaring sosial. Mungkin ada beberapa kesalahan atau kesalahpahaman yang sebaiknya diluruskan. Karena apabila orang tersebut adalah orang yang dekat dengan kita dalam artian kita cukup mengenalnya dengan baik, ada baiknya mengkomunikasikan masalah tersebut. Namun, apabila memang tidak bisa dikomunikasikan, tenang saja. Selama kita masih menyimpan nomor kontak yang masih bisa dihubungi, kita masih mengetahui dimana rumahnya itu bukan masalah serius. Tinggal pencet saja nomornya lalu bilang “Hallo?” atau datangi rumahnya, sekalian silaturahmi. Silaturahmi kan bisa memudahkan rezeki, tapi niatnya memang untuk menjaga tali silaturahmi ya 😀
Bila orang yang melakukan hal tersebut bukan orang yang kita kenal dengan baik, ya sudah jangan terlalu dijadikan beban pikiran. Masih banyak teman yang bisa kita jaga tali silaturahmi melalui jejaring sosial. Saya juga termasuk orang yang sedikit kejam, dalam artian bisa memutus hubungan pertemanan di jejaring sosial karena beberapa alasan seperti pemilik akun tersebut tidak saya kenal dan menggunakan nama yang alay. Juga orang yang saya tidak kenal dan memiliki koleksi foto-foto ‘kurang baik’. Mohon maaf apabila ada dari pembaca yang saya rugikan dengan tindakan saya tersebut, tapi jujur saya melakukannya karena memang dengan beberapa alasan. Saya juga mengakui saya punya masa lalu alay, dengan tidak menggunakan nama asli ketika awal-awal menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi setelah dinasihati oleh seorang kakak kelas, saya pun mengganti nama akun dengan nama asli. Lebih menghargai jerih payah orang tua saya juga perjuangan mereka dalam mencari nama, begitu kata kakak kelas saya.
Intinya, hubungan silaturahmi di luar jejaring sosial lebih utama dan sebaiknya dijaga dengan baik. Jejaring sosial hanya sebagai suatu alat untuk memudahkan komunikasi dengan orang lain yang berjauhan dengan kita. Juga untuk menambah teman. Dan juga jangan terpaku pada masalah yang terlihat besar tapi sebenarnya bila dipikir-pikir lagi tidak terlalu besar. Move On! Lakukan suatu hal yang bisa membuat perbedaan dengan adanya masalah.
Life To Do! (Still : Happy Holiday)