Jangan khawatir karena semua orang sudah punya jalan mereka masing-masing. Walaupun kadang jalan hidup kita benar-benar tidak kita duga atau sudah pernah menginginkannya kemudian melupakannya dan ingat karena kenyataan yang terjadi demikian. Seperti saya…
Mimpi masa kecil saya adalah menjadi seorang ahli gizi, dan berada pada posisi seperti ini seolah membuat saya harus mengingat dengan baik semua keinginan itu dengan detail. Karena, mungkin benar kata orang, kata yang terucap adalah doa. Dan…here me now at my childhood dream, not my teen’s dream which I hope to be an astronom.
Berat memang untuk beralih. Saya tidak bilang melupakan atau mengakhiri mimpi itu. Tapi mungkin belum waktunya atau mungkin ada orang lain yang lebih baik bila berada pada posisi tersebut. Dan mungkin saya lebih cocok berpakaian koki atau jas lab daripada berdiri dengan keren di belakang teleskop (Oh, How I miss that moment much T__T)
Tapi, seorang senior pernah berkata lewat salah satu status FBnya bahwa kita tidak perlu khawatir tentang rejeki, kematian, dan jodoh karena Allah sudah mengaturnya dan menuliskannya dalam skenario besar hidup manusia, Lauh Mahfuzh. Yang harus kita khawatirkan adalah tempat kita setelah kematian menjemput (Heggh!!! #tertohok -___-)
Ya, tidak perlu khawatir tentang matahari esok hari dan warna langit senja. yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik agar tempat sesudah mati itu jelas, sejelas minyak yang berpisah dengan air. Seterang warna langit…
Life To Do~Life To Enjoy~Semangat!!! 😀