Bermimpilah!?

Terlalu lama liburan itu berarti 2 hal bagi saya : 1) Tidak Baik karena akan membuat sendi-sendi tangan saya kaku karena tidak ada kuliah dan tugas; 2)Baik karena dengan libur yang panjang akan membuat saya bisa pulang ke rumah di Kalimantan 🙂

Anyway, liburan kali ini saya sangat-sangat tidak produktif. Mungkin banyak dari teman-teman yang mengalami hal tersebut. Sebelum liburan sebenarnya saya sudah memiliki banyak rencana. Namun, dari banyaknya rencana tersebut hanya beberapa yang dapat terwujud dengan lancar. Tapi tetap alhamdulillah 😀

Salah satu dari rencana liburan yang terwujud adalah observasi dengan teleskop sekolah. Gambarnya kurang lebih seperti ini

Ya, di sekolah ada teleskop equatorial reflector. Seru bisa ngamat lagi dengan teleskop walau pun teleskopnya tidak secanggih di Bosscha. Dan kegiatan ini membangkitkan kembali semangat lama saya. Namun, kini sudah lebih menyesuaikan dengan kondisi real. Beberapa waktu yang lalu seorang sahabat saya pernah membaca buku tentang antariksa dkk. Saya yang waktu itu sedang heal the wound, berusaha menghindari pembicaraan tersebut. Dia bilang ingin menjadi ahli gizi di NASA.

Tanpa saya sadari memori tentang ngobrol-ngobrol itu mengendap lama di otak saya dan waktu liburan kemarin, memori itu muncul ke permukaan dan menghasilkan sesuatu. Ya, suatu mimpi baru yang berkaitan dengan kenyataan dan mimpi lama. Entah saya yang gak kreatif karena ikut-ikut dengan mimpi orang atau tidak bisa ikhlas dengan kenyataan, yang pasti saat itu saya berpikir untuk menjadi Ahli gizi yang kerja di Observatorium.

Saya tidak pernah tau apakah sebuah observatorium membutuhkan tenaga ahli gizi atau tidak. Yang pasti saat itu saya hanya BERMIMPI menjadi ahli gizi di observatorium astronomi. Saya dan anda juga tidak pernah tahu bukan, apa yang akan terjadi 5 atau 10 tahun yang akan datang?! Yang saya lakukan saat itu hanyalah BERMIMPI dan saat ini anggap saja saya berusaha mewujudkannya dengan menuliskannya. Siapa tahu beberapa minggu atau bulan ke depan, saya akan lupa dengan MIMPI tersebut dan tulisan ini yang akan menyelamatkan saya dari lupa tadi.

Kemarin, saat Masa Perkenalan Departemen (MPD), seorang teman yang sedang mengoreksi buku tugas peserta, memberitahu ada salah satu peserta yang di buku tugasnya tertulis banyak MIMPI yang tidak biasa untuk orang kebanyakan. Saya bersyukur sempat membaca tulisan tersebut. Mungkin jika bukan karena buku tugas tersebut saya tidak akan belajar dan termotivasi. Belajar bahwa MIMPI-MIMPI bukan hanya seperti yang banyak dibicarakan kebanyakan orang. Mimpi kita bisa jadi sesuatu yang aneh, langka. Tapi satu hal, tidak ada satu pun orang lain yang punya hak untuk menyalahkan atas Mimpi-mimpi itu, apapun itu.

Saya juga kembali menjadi bersemangat ketika teman saya bercerita ada seorang temannya dengan jurusan X namun mengambil mata kuliah minor D. Setelah lulus, teman dari teman saya tersebut malah bekerja di bidang yang sesuai dengan minornya tersebut. Saya pun kembali memotivasi diri saya, bahwa tidak ada salahnya BERMIMPI bahwa saya BISA bekerja di observatorium astronomi sebagai seorang ahli gizi. Dan ketika saya bangun dari MIMPI saya, saya tahu masih banyak jalan dan tikungan yang harus dilalui jika ingin MIMPI itu menjadi nyata…

Berikut beberapa MIMPI saya :p

1. Menemukan alat yang bisa membuat baju disposabble yang nyaman dan tetap Stylish jadi kalau mau kemana-mana gak usah bawa koper gede.

2. Menemukan laptop yang layarnya gede tapi kalau masuk tas gak berasa

3. Menemukan teknologi yang bisa mengubah massa menjadi energi dengan mengubahnya menjadi partikel cahaya. Jadi dengan mengubah sampah anorganik, bisa menghidupkan lampu satu kota atau membuat motor, mobil, angkot dkk bisa tetap berjalan.

4. Membuat parkiran yang menjulang ke atas di pinggir jalan dengan pengungkit maybe 🙂 Jadi kalau ada mobil segede gaban parkir di pinggir jalan sempit, mobil tersebut lalu terangkat ke atas dan tidak membuat macet jalanan.

5. Membuat minuman bernama kopi tapi tetep enak dengan tanpa KAFEIN -_-

6. Berhubung global warming makin parah, enak kali ya punya rumah terapung yang tahan segala macam rintangan seperti ombak, badai, topan, gempa dkk

7. Menemukan teknologi yang bisa membesarkan ukuran sepatu kalau kita beli sepatu dengan ukuran yang salah *kan kasian, salah satu penyebab paronychia alias cantengan adalah sepatu yang sempit*

8. Terinspirasi dari pembersih kaca spray –> menemukan suatu spray gas yang bisa membersihkan atmosfer langit kalau pengen ngamat tapi yang tidak menyebabkan global warming

9. Menemukan alat yang bisa mendamaikan dua orang yang berselisih paham.

10. Menemukan alat yang bisa ngubah sampah anorganik jadi polimer pengganti kertas supaya gak perlu nebang pohon sering-sering

dan masih banyak lagi ………

~Life To Do!

Great for Ramadhan 🙂

My Humz… My share place

Marhaban yaa Ramadhaan……. hampir mendekati akhir dari bulan mulia ini… Semoga dari hari ke hari kita semua selalu meningkat amalannya..

Saudaraku blogger… Berikut ane berikan petikan dari salah satu tausiyah.. Ga tau kenapa, sejuuuk banget pas dengerin tausiyah ini plus ada nasyidnya…

“Orang-orang beriman, hidupnya bukan untuk hidup.  tapi hidupnya untuk Maha Hidup. Hidupnya bukan untuk mati, tapi  justru mati itulah untuk hidup. Hidupnya untuk Maha Hidup. Dia tidak takut mati, Dia tidak cari mati, dan Dia tidak lupakan mati tapi justru Dia rindukan mati. Mengapa? Karena mati bukanlah wafat, karena mati bukanlah akhir dari kehidupan ini tapi awal dari kehidupan sebenarnya. Karena mati satu-satunya pintu berjumpa dengan-Nya. Kebahagian bagi kekasih. Saat-saat, detik-detik berjumpa dengan-Nya. Saat berjumpa, itulah kebahagiaan bagi orang-orang beriman yang mencintai Allah”

Petikan di atas ini salah satu tausiyah ust. Arifin Ilham.  (Tau kan ya Arifin Ilham, yang sering nongol ditivi)… Sebetulnya, tausiyah yang diberikan singkat. Namun…

Lihat pos aslinya 87 kata lagi

Kue Banjar dan Cerita di baliknya

Haloo…wah banyak sarang laba-labanya nih blog saya. Hehe…

Kali ini ingin berbagi cerita selama bulan puasa. Karena sebagian besar hidup saya dihabiskan di Kalimantan Timur, khususnya bagian Utara dimana salah satu komunitas yang termasuk mayoritasnya adalah suku Banjar, maka hampir setiap bulan Ramadhan yang namanya kue khas Banjar tidak pernah absen dari daftar jualan masyarakat setempat :D. Check this out!

Kue banjar yang diatas namanya kue amparan tatak. di bagian tengahnya diisi dengan potongan kecil-kecil pisang. teksturnya lumayan lembut. Maaf nih bukannya mau bikin ngiler, tapi cuma berbagi cerita 😀 Next yang ini kurang tau namanya. Tapi kemarin ibu saya ada menyebutkan kata pengantin apa gitu. Lupa -_-

Ibu saya lagi suka banget-banget sama kue yang ini 

namanya kue lapis hula-hula. Selama beberapa di awal ramadhan, ibu saya request untuk beli kue ini hampir setiap harinya. Jadilah saya sering datang ke pasar ramadhan di masjid agung baitul hikmah. awalnya ingin coba-coba cari kue banjar yang cocok di lidah orang rumah. Sekali datang ke sana dan menghampiri suatu stand, ibunya tidak menjual kue yang ibu saya inginkan. Ya udah, cari di stand lain. Datang ke suatu stand yang khusus menjual kue-kue banjar.

besok-besoknya ibu saya bilang untuk beli lagi kue tersebut (lapis hula-hula). Karena sering beli di sana, penjualnya yang kebetulan dan emang udah jodoh kali ya, adalah junior saya di SMA, lantas memberikan satu potong kue banjar jenis lain. Saya menolak, tapi karena dipaksa dan sepertinya ibu dari junior saya tersebut memang ingin memberikan sebagai bonus karena sering beli kue di sana, ya saya terima.

Cerita di baliknya adalah, dari sepotong kue sederhana, saya bisa berkenalan dengan junior saya dan bisa mengenal keramahan orang-orang. Walau akhirnya ibu saya bilang untuk tidak menerima kuenya *yah kan enak bu* *plak*

Oya, ciri khas kue banjar adalah kuenya yang dicetak di loyang bundar berukuran besar dan biasanya dikukus. Mereka memiliki warna yang beragam dan rasa yang khas karena kebanyakan memakai santan.

~life to Do