Resensi : 33 Pesan Nabi, Jaga Hati Buka Pikiran

Alhamdulillah, setelah sekian lama vakum dari dunia blog *oke ini lebay banget* — setelah lama gak nulis blog karena berbagai hal di luar sana, seneng juga bisa mantengin laptop dengan damai. Kali ini ingin berbagi tentang komik unik yang udah saya kelarin baca yang judulnya 33 Pesan Nabi, Jaga Hati Buka Pikiran. Komik Hadis ini gambarnya keren dan khas banget. Mungkin karena seringnya baca komik jepang atau korea dimana rambut tokohnya rata-rata lurus. Selain itu, bagi kebanyakan orang yang menganggap hadis itu agak berat, lewat buku ini, jadi lebih mudah dipaham. Kenapa? Karena pake ilustrasi yang sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari, jadi insyaALLAH langsung MAKJLEB 😀

Nah, berhubung kemarin belinya cuma volume kedua, jadi saya belum bisa cerita lebih banyak tentang buku satunya lebih banyak lagi. Kata teman yang udah baca lengkap hingga buku volume 2, isinya kurang lebih sama, masih ngebahas hadis yang lain. Judul buku pertama itu : Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut yang foto sampulnya begini 🙂

Beneran deh, selama baca komik (baru yang volume 2 sih) ketawa-ketawa mulu. Emang komik Indonesia banget karena memang isinya membahas keseharian yang sering kita alami. Banyak banget sisi kocaknya, tapi banyak juga sisi mirisnya. waktu baca komiknya,s saya jadi mikir “Oiya, ternyata gak boleh gini. Kenapa bisa lupa?” Atau “Wah…saya begini…”

Intinya banyak ngerasa diingatkan dari komik ini dan juga sarana refreshing yang menguatkan hati banget, menguatkan semangat untuk lebih baik lagi, terutama kalau udah baca bagian supaya bisa berjalan beriringan dengan Rasulullah seperti telunjuk dan jari tengah (deket banget :3)

Oya, komik ini dibuat sama orang Indonesia *ya iyalah*. Yang bikin orang Malang dan rambutnya kriwil-kriwil gondrong persis di foto atas yang pake kaos kuning. Nama komikusnya Vebi. Beliau bikin komik ini dibantu sama istrinya *co cwiiiit* mungkin ada juga inspirasi dari anaknya yang namanya Imandaru *anaknya lucu banget, pengen saya culik #plak*

Karya mereka ada beberapa lagi selain komik hadis ini. Ada yang judulnya Married with Brondong yang dicetak ulang dan diberi judul “kisah Bo & Jo”. Ada juga yang judulnya komik 101% Indonesia. komik mereka bisa dibeli online *kalau gak salah* dilink ini haltebikumiku. Saya kalau ada rezeki pengen ngelengkapin koleksi dari karya-karya mereka *semangat nyari uang tambahan* *haha*

 

~Life To DO!!

 

Selingkuh itu Indah

Mungkin judul postingan di atas agak sedikit vulgar atau entah apa itu. Tapi, ini adalah kalimat yang diucapkan oleh teman saya yang “berselingkuh” saat kuliah berlangsung.

Dipostingan ini pengen ngobrolin soal “selingkuh” yang dilakukan mahasiswa kebanyakan, bukan orang yang udah nikah karena itu bukan ranah saya *haha*. Selingkuh di sini maksudnya adalah kita yang sering masuk kuliah ke mata kuliah apa pun itu, badannya doang yang ada di sana. Tapi sayang, dalamnya kopong. Jiwanya berkeliaran di luar sana. Jadi deh namanya selingkuh.

Seperti yang sering kita lakukan di kelas entah dengan cara apa pun itu. Entah ngegame, entah ngobrol sama yang di sebelah, entah ngerjain tugas A padahal kuliahnya B, entah tidur #JLEB, entah ngelamun #JLEB, dan lain-lain. Selingkuh itu Indah. Ya, mungkin. Tapi suatu hari nanti setelah masa perkuliahan mereda dan kita harus berhadapan dengan yang namanya ujian, saya rasa banyak yang akan merasa keteteran dan dikejar-kejar. Dikejar-kejar slide kuliah yang belum dibaca, dikejar-kejar tugas akhir semester dkk dsb.

Dan mau tidak mau kita juga harus memikirkan tentang masa depan setelah selesai dengan urusan bangku perkuliahan *agak berat nih nampaknya*. Dan juga jadi inget kata-katanya Pak Rim :

“Belajar itu untuk kehidupan, bukan buat ujian”

Semoga dengan ini semua, jadi lebih sedikit orang yang “berselingkuh”. Walau pun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai mahasiswa yang banyak tugas akademik dan organisasi mengharuskan mereka mengerjakan banyak hal hingga kurang tidur. Saya hanya berdoa, semoga dan semoga lebih banyak yang berkata bahwa “Selingkuh itu TIDAK indah”

 

~Sedang menasehati diri sendiri~

Life To DO!

 

the Bedroom Singer

Holaaa 😀

Selamat pagi-giii-giiii *berasanya teriak di tepi jurang dan mendengar suara gema*

Pagi-pagi gini sebelum memulai rutinitas yang super emang paling kece kalau ngeblogg *haha*. Nah, di postingan ini, saya ingin berbagi cerita tentang salah satu penyanyi yang suaranya keren banget *in my opinion of course*. He is Adhitia Sofyan. Penyanyi ini disebut dengan sebutan “Bedroom Singer”

*Gambar di postingan ini diambil dari blognya Adhitia sofyan*

Kenapa disebut demikian? Katanya mas wikipedia nih, Adhitia Sofyan emang rekaman di kamar dia sendiri dan dilakukan independen alias mandiri. waw o_O

Yang saya tau pasti, lagu-lagunya dinyanyiin sama Adhitia Sofyan bikin saya –> menye~menye

Salah satu lagunya yang sering saya dengerin adalah Blue Sky Collapse yang asli bikin hati saya jatoooooh *lebay*. Ada salah satu frase di lagu ini yang sering saya tuliskan di status atau twit-nyampah-bin-gak-penting di akun-akun yang saya miliki. Liriknya gini :

…………..

you see people are trying

to find their way back home

So I’ll find my way to you

……………..

Oke, enough! selain liriknya yang oke bin kece, suaranya Adhitia Sofyan juga tipikal yang mellow-mellow, jadi lengkaplah sudah. Buat orang-orang yang lagi galau tingkat dewa, dilarang dengerin lagu ini. Kalau gak kuat iman, bisa terjadi efek samping berbahaya *oke ini berlebihan*.Saya suka dengan lagu Blue Sky Collapse terutama frase di atas, karena mengingatkan saya akan rumah. Yaah, maklumlah orang rantau -__-

Saya mulai tau penyanyi satu ini dari sahabat saya. Adhitia Sofyan ini yang nyanyiin lagu Adelaide Sky (soundtrack di film Kambing Jantan yang ditulis sama Raditya Dika). Dan juga lagu memilihmu yang liriknya lumayan… *isi sendiri*. Golongan musik penyanyi berkacamata ini adalah akustik. Makanya, kalau mau tau gimana bikin menye~menyenya lagu tersebut, silakan unduh dan dengarkan dengan hati anda *plak*

Karir Adhitia Sofyan di dunia musik awalnya bisa dibilang kurang lancar. Ada sebuah Ep perdananya yang berjudul I’m Not Getting Any Slimmerm So Heren We Go…dicetak 100 kopi, walaupun awalnya ia hanya menginginkan 20 kopi. Sisanya ia bagikan secara gratis dengan ongkos kirim ditanggung oleh Adhitia sendiri.

Emang bener kalau rejeki orang gak bakal ketuker sama orang lain dan perjuangan itu ada untuk mencapai sukses. Albumnya yang berjudul Quite Down diedarkan di Jepang dan dapat respon yang baik. Jadi deh, lagu orang Indonesia berjaya di luar negeri.
Bulan Februari lalu, profilnya juga dimuat di salah satu Webzine musik di Italia. Keren? Of course. Tapi di webzine itu, Adhitia Sofyan gak lagi pake kaos oblong yang jadi cirinya kalau lagi rekaman lagu. Mungkin supaya lebih kece dan emang jadinya lebih rapi *haha*. Di webzine itu diceritakan bahwa karir Adhitia adalah berkah dari teknologi yang digandrungi orang setiap hari bernama internet. Ya, memang lagu-lagunya dulu sengaja diunggah di blognya sendiri.

Keren adalah punya tujuan dan target lalu bisa mencapai apa yang jadi impian kita. Tetap berjuang! 😀

~Life To Do

Tontonan jaman jadul

Postingan ini terinspirasi dari pembicaraan dengan sahabat-sahabat sekaligus partner in crime saya di kelas. Mereka sungguh adalah tempat hiburan yang baik *ups*

Entah darimana asalnya dan mulanya, tiba-tiba kami tiba pada topik obrolan yang berjudul “tontonan jaman kecil”. Semua yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menyebutkan beberapa ingatan yang tersisa tentang film atau serial yang rajin mereka ikut saat kecil. Mulai dari telenovela yang isinya Maria Belen, Carita de Angel yang terkenal dengan Tante rambut palsu, lalu ada Marimar dan Rosalinda yang bener-bener latin abis -_-

Obrolan berlanjut mengenai serial lain, yaitu film mandarin seperti Kabut cinta yang kalau diingat-ingat kelas 6 SD dulu saya pernah hafal soundtracknya lalu diolok-olok oleh teman sekelas karena menyanyikan lagu tersebut dengan Pedenya (baca : tidak sadar akan suara yang sumbang)

Lalu ada juga beberapa serial tv Indonesia seperti Dendam Nyi Pelet yang kalau di kalimantan tayang ketika anak kecil sudah seharusnya tidur. Teman saya yang masih ingat bilang :”Eh kan kalau mau bikin gerandongnya, si nenek lampirnya bikin adonan gitu” katanya sambil menirukan mengaduk adonan di panci segede gaban.

Kalau soal telenovela ada salah satu teman saya, laki-laki, dan hafal beberapa adegan yang seharusnya lebih diingat oleh perempuan karena kebanyakan yang nonton telenovela itu adalah ibu-ibu atau remaja putri. Dia juga masih ingat Paulina dan Silvana, yang kalau dia tidak mengatakan judul tersebut mungkin saya tidak akan ingat. Lalu ada telenovela yang juga cukup terkenal, Amigos. Dan entah ini saya yang pikun atau bagaimana, saya baru ingat bahwa Bulgosso itu adalah nama seekor anjing di Rosalinda -__-“

Anyway bener kata seseorang : Time is Flying. Waktu itu udah bukan berjalan atau berlari lagi, bahkan sudah terbang. Tau-tau sekarang sudah kuliah tingkat 3 *gak nyambung* dan selera masyarakat tentang tayangan juga sudah bergeser banyak. Sekarang yang banyak digandrungi dari anak kecil hingga ibu-ibu bahkan remaja laki-laki adalah serial drama korea. Korea memang maju sekali dengan industri perfilmannya beberapa tahun belakangan, selain juga industri musiknya yang membawa trend baru –> Boyband dan Girlband.

Inilah perjalanan hidup banyak orang termasuk saya dan teman-teman partner in crime saya yang merasakan pergeseran dan perubahan tontonan yang biasa nongol di layar kaca sebuah benda berbentuk kotak yang orang namakan televisi. Dari mulai serial mandarin, Telenovela lalu sekarang Korea. Indonesia juga. Kalau jaman dulu tontonan saya itu cenderung berbau mistis seperti dendam Nyi Pelet dan beberapa film yang sering dibintangi oleh alm. Suzanna. Sekarang lebih berbau imajinasi seperti pergi ke pasar naik elang, ada naga-nagaan, lalu hewan-hewan lainnya atau film dengan tema cinta. Oya, ada adegan seperti di film-film india dimana tokoh utamanya bernyanyi dan menari -_-“

Dan ketika saya ingat-ingat lagi ada satu jenis tontonan yang masih ada peminatnya hingga sekarang walau tentu tidak sebanyak peminat serial korea. Tontonan itu adalah film india. Kalau jaman dulu, di film India lebih banyak adegan nari-nari muterin tiang atau lari-lari di taman bunga, sekarang sudah lebih canggih dengan memanfaatkan teknologi seperti salah satu filmnya : Ra-one

Quote : jadilah penonton yang cerdas dan selektif dalam mengonsumsi film atau tontonan 🙂

~Life To Do!!

Ngeblog (lagi)

Sebenarnya judul postingan ini asli gak jelas banget dan ide ngeblog tentang awal perkuliahan juga muncul dari orang lain, temen saya yang sering ngomong hal-hal sederhana tapi nge-JLEBB…

OKE, awal perkuliahan kali ini sebenarnya masih bergabut ria karena praktikum dari mayor tercinta juga belum dimulai. So, I think this is the right time to blogging. Sebenarnya masih ada amanah lain yang harus dikerjain. Tapi entah kenapa, saya ingin mengerjakannya dengan santai tapi tetep harus kelar ON TIME! *semangat berbara-bara*

Setelah sebulan tidak berkutat dengan blogg dan dunia maya, rasanya perlu adaptasi lagi. Berasanya banyak ide yang numpuk di otak dan begitu pengen dikeluarin malah nyendat -_-“

Awal perkuliahan harus dijalani dengan mengikhlaskan gak bisa dapat mata kuliah minor tercinta : biokimia. Pengen banget ambil mata kuliah metabolisme. Tapi apa daya, jam praktikumnya nabrak dengan praktikum ekologi pangan dan gizi TT__TT

~Life to DO!!

Hujan (another part)

Sejak tinggal di Bogor, entah kenapa dan bagaimana prosesnya hujan sering menjadi bagian yang menarik untuk diamati dan dipikirkan. Seperti beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk pergi nonton ke suatu tempat yang jauh dari kampus. Teman yang lain memutuskan untuk pergi dengan angkot agar terhindar dari basah kuyup efek hujan, sementara saya memilih jalan lain, yaitu membonceng sepeda motor “partner in crime” saya 😀

Dari kecil saya suka main-main di selokan depan rumah ketika hujan. Mungkin karena dangkal dan tidak terlalu berbahaya dengan genangan di depan rumah, saya sering berkubang disana *entah kenapa langsung terbayang kerbau -_-*

Beranjak dewasa *halah*, tepatnya saat SMA, ketika kebebasan berkendara sepeda motor saya dapatkan, saya sering membiarkan wajah saya yang sengaja tidak tertutupi kaca helm terkena rintik-rintik hujan. Menyenangkan. Anda tidak akan bisa merasakan bagaimana sensasinya sebelum merasakannya sendiri, perpaduan antara air hujan dan angin yang menderu menerpa wajah.

Dan…saya berpikir untuk mengulanginya lagi saat memutuskan membonceng motor tersebut. Benar-benar …. *isi sendiri setelah dipraktikkan*

Bukan tidak dipungkiri, saya juga bagian dari beberapa orang yang sebal dengan hujan. Tapi setelah dipikir-pikir, hujan itu anugerah Allah untuk makhluk-Nya di muka bumi ini. Dan hujan beberapa hari yang lalu juga menjadi harapan bagi penghuni kossan tempat saya tinggal, agar sumur sumber air kossan bisa penuh sehingga kami tidak perlu susah-payah mandi di kamar mandi yang jauh dari kamar -__-” *kok jadi curhat?*

Oya, bau tanah saat hujan turun itu sangat menyenangkan. Bau tanah yang seperti itu hanya bisa didapat saat hujan setelah seharian panas. Ya, bau tanah yang menguap. Mungkin seperti panci panas yang disiram air dingin. Mungkin juga seperti emosi seseorang yang meledak-ledak lalu diberi pencerahan….

~Life To Do!!