weeping mother earth >,<

What if the air is hard to breathe
Can you stand without it
What if the world is stop turning
Where will you gonna live

Reff :
Stop make me dying fast
I Still want to living life
To See the sun, see the moon breath the air

Please care for the green trees
And all the life inside it
Then I’ll treat you (well)
I’ll give you better life

What if the sky is not again… blue
What if the stars is disappear too
Don’t you gonna miss it?

……..

lagunya homogenic yang satu ini mengisahkan tentang bumi yang menangis dan bertanya pada manusia bagaimana kamu bisa hidup tanpa udara. Di mana kamu akan tinggal bila dunia berhenti berputar. Ya, manusia (termasuk saya) terlalu banyak dan terlalu sering mengabaikan kenyamanan untuk tinggal di atas bumi. Terlalu cuek padahal di atas bumi ini kita melakukan segala aktivitas kita dari aktivitas yang menyenangkan hingga tidak menyenangkan. Kita lahir di atas bumi dan menjejakkan kaki di atasnya hingga sekarang.

Dapat melihat betapa langit biru itu sangat indah. Ya, saya jadi ingat waktu SMP dan SMA sangat suka memperhatikan warna langit hingga hafal beberapa gradasi warnanya. Namun, sekarang sudah sangat jarang melakukan hal tersebut. Mungkin itu juga yang membuat saya lebih cuek. Padahal kalau bukan di bumi ini, saya mau tinggal di mana lagi? Kalau di Mars terlalu dingin, apalagi di jupiter. Bisa-bisa saya tersedot badai raksasanya. Kalau di venus, bisa-bisa saya jadi telur rebus 😀

Ya, sederhananya kita harus jadi manusia yang tahu bagaimana caranya berterima kasih. Karena itu, mungkin di dunia oleh Dia yang Maha Segalanya diciptakan kata yang menurut guru SMP saya kata yang baik, “Terima Kasih”.

 

Life To Do, Life to Give another happiness,Life to work hard 🙂