Just Be Yourself

Postingan di pagi ini saya dedikasikan untukย  teman, sahabat,ย  partner in crime dan lain-lainnya, dan juga yang terpenting buat siapa aja yang ikhlas baca blog ini. Terima kasih untuk siapa aja yang udah bersedia baca tulisan saya yang sering aneh, tidak konsisten or whatever you wanna say that. Once more, thank you very much ๐Ÿ˜€ Karena kata seorang guru saya, orang sering sekali minta maaf, tapi mereka jarang mengucapkan terima kasih. Padahal, ucapan terima kasih jauh lebih baik, karena kita sadar akan kebaikan hatinya dan mengapresiasinya ๐Ÿ™‚

Sebenarnya, tulisan ini terinspirasi dari seorang teman, sahabat dan juga partner in crime yang masih minder dengan diri dia sendiri. But FYI, saya rasa tidak ada alasan bagi dia untuk minder dengan diri dia sendiri. Dia pernah dapat IPK 4,0 dia sekarang berbagi ilmu dengan orang lain, dia juga aktif di organisasi dan kepanitiaan. So, I don’t see something that make her should be not happy being her.

Oke, saya sama sekali tidak menjelekkan diri dia atau bagaimana. Tapi coba lihat diri kalian sendiri, kalian bisa terlahir di dunia ini juga adalah suatu kebanggaan, yang mana membahagiakan orang tua, saudara, keluarga besar dan negara. We are the winner, right? Sebelum jadi sebuah makhluk yang tumbuh di dalam rahim Ibunda kita, kita cuma seperti kecebong. Lalu kita ikutan olimpiade maraton seluruh dunia, dimana ada jutaan kecebong lainnya yang mencoba mencapai garis finish. And you what? pemenang itu sekarang sedang menulis postingan ini, pemenang itu sekarang sedang membaca postingan ini atau melakukan aktivitas lainnya. Bagaimana dengan yang sudah meninggal atau terlebih dahulu berpulang? Ya, every person have their own time in this world, right?

Jadilah dirimu sendiri! Kalimat itu sebenarnya klasik sekali dan selalu diulang-ulang di mana pun, bahkan di seluruh dunia. Tapi banyak hal yang bisa membuat kita not being ourselve. Bisa lingkungan, pola pikir atau faktor lain. But, just happy being yourself. Karena dengan jadi diri sendiri mungkin kita bisa melakukan apa yang orang lain tidak bisa lakukan. Kita bisa memikirkan apa yang orang lain tidak pikirkan. Kita bisa merasakan apa yang orang lain tidak pikirkan. Hey, bintang di langit itu ada jutaan bahkan miliaran atau triliunan. And remember, they have their own characteristic and they shine as their self. Apa jadinya bintang aldebaran di rasi taurus yang warnanya merah pengen jadi bintang sirius yang warnanya biru?

Satu kalimat yang sangat berkesan datang dari dosen yang sangat inspiratif kemarin :

Rendah Diri itu wasting time“.

Nah, jadilah pribadi yang bahagia menjadi diri sendiri and improve yourself. salah satu quote yang saya cukup suka bunyinya begini :

Competitiveness is not about compete with other person, but about how to Improve yourself

saya lupa dari siapa kutipan itu ๐Ÿ˜€ Still being yourself and improve yourself to make world more better than before. Kalimat dari dosen antropologi sosial dimana saya sering sekali tidur di kelas beliau, tapi beliau tidak pernah marah *maaf Pak* intinya jadilah pribadi yang lebih baik agar bisa berkarya lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang ๐Ÿ™‚

 

~Life To DO!!!

 

Hidup Pastry!!!

Tantangan kulinari minggu ini adalah cake, pastry dan roti…eng-ing-eng!!! *hahaha.ketawa ala pahlawan bertopeng*

Dan kelompok kami mendapat ‘kehormatan’ untuk membuat pastry. What a wonderful day -__- jujur sempet stres gara-gara tantangan ini, mengingat kami belum pernah membuat pastry, membayangkan caranya saja belum pernah. Cuma tau dari dosen bahwa itu buatnya digulung-gulung supaya dapat tekstur berlembar-lembar. Dan, FYI saya sangat suka pastry. Sukanya karena dari jaman SMA sering dibeliin Bunda pastry kering dari salah satu produsen kue kering. Enak banget dan emang mahal mengingat dalam satu bungkusnya hanya terdapat beberapa pastry, but worth it lah ya *meminjam vocab anak gaul* enak banget (bikin merem melek. oke lebay)

Kamis besok akan jadi hari yang sangat mendebarkan karena this is the first for us to make a pastry dan saya lagi maniak apel jadinya pengen bikin pastry yang toppingnya apel atau apple strudel ๐Ÿ™‚ Gara-gara tantangan ini juga saya nekad ke kota, ke salah satu gerai roti, pastry dan cake untuk nyobain pastry karena udah lama gak makan pastry. Cuma untuk meraba-raba rasa dan teksturnya. Biar ada sedikit bayangan tentang si pastry.

this is what we called with zuppa soup *maaf bila spell tidak benar*. Seems so delicious, right? *laper* Nah, yang maniak apel mungkin suka sama pastry yang satu ini.

Namanya Apple strudel. Kalau gak salah sih hidangan khas dari Vienna. Kulitnya dibuat dari dough pastry juga. Mungkin di gambar ini tidak terlalu terlihat thousand layers yang khas dari pastry, but I have tried and it’s so delicious. Buat yang tidak terlalu suka manis, hidangan pastry ini mungkin bisa jadi pilihan.

Yang ini hasil searching puff pastry. Bahan topping atau isinya adalah smoked beef atau sejenisnya, yang jelas pastry ini tipe asin. So, buat yang gak suka manis, bisa tetep makan pastry. Sebenarnya pastry sendiri bisa diisi dengan bermacam-macam isi seperti buah, buah kering, sayuran, daging (ayam, sapi, smoked beef dkk) sesuai selera. Pastry juga ada yang diisi dengan vla. Namanya choux pastry dan contoh nyatanya adalah kue sus. Tetapi adonannya berbeda dengan puff pastry. Karena kalau teman-teman iseng memperhatikan, kue sus gak ada thousand layers khasnya puff pastry. Puff pastry yang lain yang mudah dijumpai adalah croissant. Croissant ini bisa diisi macam-macam atau cuma dicelup cokelat leleh juga udah enak ๐Ÿ™‚

Tetap semangat berkarya dan berbagi, karena hidup hanya seperti naik kereta listrik atau angkot, begitu sampai tujuan kita harus turun dari KRL atau angkot yang kita naikin. Kenapa? Ya iyalah, ntar keneknya atau petugas KRLnya marah-marah *haha*

 

~Life To DO!!

Tidur…

Tidur adalah rutinitas yang biasa kita lakukan pada malam hari dan konon katanya diciptakan malam agar manusia punya waktu untuk beristirahat. Dalam postingan ini, saya ingin mengulas sedikit “kejahatan” yang banyak kita lakukan sehari-harinya, yaitu tidur di kelas *dan baru saja saya lakukan beberapa menit yang lalu -______-*

Tidur dikelas itu menurut saya adalah suatu ‘kejahatan’ kecil. Karena kita jadi tidak mendengarkan dosen atau guru berbicara di depan kelas. Memang sih kantuk itu sendiri jadi suatu momok bagi saya beberapa bulan di semester ini. Waktu semester 3 kemarin, kantuk tidak begitu terasa dan masih bisa ditangani dengan sedikit menampar-nampar pipi atau mengoleskan minyak kayu putih di kelopak mata saya. Sekarang bahkan menampar-nampar pipi lebih kencang tidak berefek apa pun. Sepertinya setan kali ini bekerja dengan sangat giat sehingga saya bisa melakukan kejahatan kecil ini lagi dan lagiย  *nyalahin setan*

Memang ada beberapa dosen yang tidak marah jika ada mahasiswanya yang tidur di kelas. Selama mereka tidak membuat keributan dengan tidur sambil mengorok, hal itu masih dapat diterima dengan wajar. Namun, bagi beberapa dosen senior yang memegang kedisiplinan dengan teguh, tidur di kelas adalah kejahatan yang besar dan berefek pada teguran -__- Jadi, jangan sampai tidur di kelas ketika dosen senior yang ngajar, tidurlah di kelas ketika dosen muda yang mengajar *ajaran sesat. jangan ditiru*

Sekian yang dapat saya sampaikan dengan sampai saat ini masih mengumpulkan nyawa setelah 2 jam tadi terkantuk-kantuk di kelas antropologi sosial.

 

~Life to DO!!!

 

Pentingnya Niat

Suatu percakapan di telepon dengan Bunda saya :

saya : “Bun, boleh gak puasa sunnah niatnya sekalian biar kurusan atau berhemat?”

Bunda :”Ya, jangan. Nanti kamu dapatnya cuma kurusnya doang”

Begitu pentingnya niat sebelum beramal atau melakukan sesuatu karena nilai dari suatu amal didasarkan juga oleh niatannya. Sebenarnya ini adalah bahan mentoring saya dan kawan-kawan sore tadi. Tapi karena alasan di bawah ini maka saya tida segan berbagi dengan teman-teman sekalian. Alasannya adalah :

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah pernah Kami turunkan dari keterangan – keterangan dan petunjuk, setelah Kami terangkan dianya kepada manusia di dalam Kitab , mereka
itu akan dilaknat oleh Allah dan merekapun akan dilaknat oleh orang-orang yang melaknat.

Kecuali orang-orang yang berยญtaubat darr berbuat perbaikan dan mereka yang memberikan penjelasan. Maka mereka itulah yang akan Aku beri taubat atas mereka ; dan Aku adalah Pemberi taubat lagi Penyayang.

(Al Baqarah : 159-160)

Betapa oh betapa jadi mahasiswa atau pembelajar itu bebannya berat sekali sodara-sodari. Kita juga punya tanggung jawab untuk menyampaikan kepada orang lain dan tanggung jawab untuk mengaplikasikan ilmu tersebut. Jadi status mahasiswa itu bukan untuk keren-kerenan (udah gak jaman kali ya?) tapi untuk hal yang lebih besar daripada itu semua. So, intinya sih kita harus nyampein apa yang kita tahu. Tentunya dengan niat yang tulus untuk memberikan informasi. Sekali lagi karena niat itu penting. Besar kecilnya pahala dari amalan ditentukan oleh niatnya. So, penting untuk menjaga niat tetap lurus dalam koridornya.

Tantangnnya adalah niat itu adalah hal yang keluar secara spontan dari dalam hari dan bukan karena ikhtiar manusia (alias bukan karena diusahakan). jadi bisa dilatih dengan terus berorientasi pada agama bukan pada dunia. *Haduh ini bahasanya udah agak high gimana gitu. Maklum ini kata teteh aku :D* Intinya sih niat bisa lurus karena kita emang selalu mikirin Allah dan selalu merasa Allah melihat kita ๐Ÿ™‚

saya jadi merasa tertampar nih. Akhir-akhir ini pengen menyibukkan diri karena beberapa alasan. Tapi saya jarang meniatkannya untuk Allah, jadi berasa capek aja terus. Sementara kalau berorientasi pada agama mungkin tetap cape *namanya juga manusia* tapi yang jelas ketika niatnya karena Allah, insyaAllah akan dapat yang sesuai dengan usaha kita meluruskan niat karena Allah ๐Ÿ˜€

~Life To Do!!!

 

Repair all :D

Banyak hal yang terjadi sampai saat ini, hingga detik ini, hingga mata ini menatap jajaran tulisan dan mengingat segenap tugas. Yah…banyak dan sepertinya banyak yang terlupa hingga detik ini. Entah kenapa. Begitu sadar, begitu banyak yang terbengkalai dan minta segera diselesaikan atau dikerjakan. Yah, amanah-amanah..hmmm

Setidaknya saya bersyukur, separah-parahnya membengkalaikan sesuatu, masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan bertanggung jawab dengan yang sudah saya pilih. Alhamdulillah…sepertinya ini teguran dari-Nya, supaya lebih amanah lagi dan lagi. Walau pun memang susah, dan tantangannya sekarang adalah saya lebih tertarik dengan amanah baru yang mati-matian saya tolak karena saya ingin konsen ke amanah lama dan menyelesaikan apa yang sudah saya mulai.

Even ini banyak banget godaannya, tapi jalani aja. Nikmati dan belajar banyak dari pengalaman yang sudah-sudah. Karena saya berusaha merasakan jadi pihak yang ditinggalkan dalam amanah-amanah yang sudah saya emban. Pasti rasanya tidak menyenangkan bekerja sama dengan orang yang kabur dari tanggung jawabnya. So, sebelum saya merasakan ketidakmenyenangan itu dan membuat orang lain merasakan hal tersebut lebih lama, maka mari kita sudahi segala macam kegabutan ini dan kita mulai hari baru yang lebih produktif, dinamis dan bertanggung jawab *berasa kampanye presiden*

~Life To Do

Amanah yang tidak membuat Amanah

Terpikirkan membuat postingan ini setelah membaca sebuah postingan dari teman di salah satu jejaring sosial. Yah, saya juga mengalami yang beliau rasakan. Tertarik dengan amanah baru lalu sepertinya ingin pindah dari amanah lama ke amanah baru yang menarik tersebut. Akhir-akhir ini yang saya rasakan adalah ingin menjadi pribadi yang sangat sibuk. Kenapa? Karena beberapa alasan tentunya.
Alasan pertama, saya iri melihat teman-teman satu departemen (jurusan) saya masih bisa sibuk jadi panitia A, B, C, D atau menjadi anggota perkumpulan X, Y, Z tapi tetap bisa mengerjakan tugas dan mengerjakan hal-hal lain sama seperti saya. Bukannya saya tidak tergabung dalam suatu organisasi, tapi yang saya rasakan adalah saya benar-benar membutuhkan kesibukan, untuk melepaskan banyak pikiran yang terus merongrong saya. Anggaplah saya butuh pelarian. Ya, memang saya membutuhkan pelarian. Saya ingin berlari, tapi untuk sekarang belum terlalu memungkinkan *melihat ke arah kaki yang masih diperban*.
selain itu, setelah kuliah komunikasi bisnis Rabu kemarin, saya juga seperti diingatkan bahwa lebih baik nilai jelek karena banyak organisasi daripada nilai jelek karena alasan yang tidak jelas (organisasi tidak, kepanitiaan tidak). Setidaknya, ketika nilai jelek namun kita memiliki banyak pengalaman, itu akan membantu ketika di dunia kerja. Tapi, akan lebih baik lagi (dan memang seharusnya), seorang mahasiswa yang aktif di organisasi atau kepanitiaan (aktivis) juga memiliki nilai yang baik. Karena diharapkan, ketika mereka sudah bisa mengatur diri mereka dalam organisasi, mereka juga bisa mengatur diri mereka di akademik. Bersinar di kelas, juga bersinar di ruang-ruang rapat, kajian, dakwah dan acara-acara.
Saya sebenarnya hingga saat ini sudah memiliki beberapa amanah. Namun, inilah yang membuat saya tidak amanah. Tidak konsisten dan mudah berubah. Saya ingin mencoba amanah baru yang menurut saya lebih menarik. Bukan berarti yang lama tidak menarik lagi. Tapi, karena semangat saya sepertinya sudah lama mengendap dan butuh sendok besar untuk mengaduk endapan itu, agar bisa tersebar merata di antara larutan. Saya tidak ingin terjebak di kondisi yang tidak membuat amanah. Karena seperti diri sendiri, amanah ini juga akan meminta pertanggung jawaban nantinya.
Yah, mungkin ketika anak-anak SMA atau SMP (adik saya juga), sedang riweuh dengan ujian nasional atau ujian sekolah, inilah ujian hidup bagi saya yang tidak pasti jawaban benar-salahnya yang mana. Yang tidak ada rentang waktu maksimal mengerjakannya, tapi pasti dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan lebih maksimal hasilnya.
Berharap bisa kembali ke amanah lama, karena kalau diingat-ingat kami memperjuangkan amanah ini juga tidak sebentar dan tidak mudah. Sepertinya, saya harus kembali mencemplungkan diri lagi. Karena ibarat penyelam yang kembali ke daratan lagi, tabung oksigennya mungkin lama-lama bisa berkarat bila tidak digunakan kembali dan mungkin akan jadi rusak. Dan saya, tidak mau tidak bisa melihat keindahan dasar laut, jika saya sendiri yang terpaksa merusak tabung oksigennya. Mungkin, saya akan menangis ketika sudah sangat lama tidak menyelam lalu merindukan menyelam, tetapi tidak bisa karena peralatan tidak memadai.

~Life to Do!

Kadang-kadang gue pengen sendiri, sendiri jalan di jalan yang sepi tanpa suara orang lain, bahkan suara jangkrik sekalipun. Mungkin kelihatannya egois, tapi itu yang jujur gue rasain sebagai seorang manusia. Gue pernah bilang ke teman gue, sesekali gue pengen menarik diri dari lingkungan. Sesekali gue pengen keluar dari lingkaran yang biasanya melibatkan gue sebagai salah satu titiknya, dan menyebabkan gue ikut berputar dalam siklus mereka, siklus gue juga.

Ya, manusia punya rasa keegoisan, dan Allah sudah menciptakan itu semua sepaket. Cuma katanya kita bisa memiliki dan memilih cara yang tepat agar perasaan buruk itu tidak keluar. Kalau pun keluar, tidak menyakiti orang lain. Karena ketika sudah menyakiti orang lain, urusannya bisa berabe. Itu yang gue rasakan ketika gue udah susah menahan amarah atau pun ketika bete tidak bisa ditahan lagi, dan secara alami keluar dalam bentuk ekspresi, muka tertekuk tanda bete, bibir manyun tanda sebel dan sering mendenguskan nafas

Gue sering mendapati diri gue marah atau kehilangan kendali dan seringnya sadar ketika orang lain sudah merasakan imbasnya. Dan hanya sesal yang gue dapati di akhirnya. Sesal yang tidak menyenangkan, sesal yang tidak menenangkan, sesal yang membuat gundah gulana alias galau dan sesal yang membuat dosa. Biasanya episode sesal itu gue tutup dengan kata maaf. Dan sering kali teman-teman bingung kalau gue udah minta maaf. Mereka sering bertanya kenapa dan ada apa. Tapi gue cuma bisa ngejelasin sedikit karena entah apa, gue bingung. Yang jelas gue gak tenang karena udah membuat mereka harus “menikmati” wajah bete gue hari itu. And for It, I have to say “sorry”.

Gue bersyukur masih bisa merasakan kekesalan lalu minta maaf karena itu semua walau pun seringnya gue gak peka sama orang di sekitar gue. Walau pun itu sering sangat terlambat. Gue sadar bukan manusia sempurna. Gue sadar cuma manusia biasa, yang seringnya bikin dosa dan lain-lain. But, I have to try to be better person, right? Kita gak akan bisa jadi seseorang yang lebih baik tanpa berusaha. Lagipula Allah juga sudah berjanji, bahwa tidak ada kaum-Nya yang akan jadi baik tanpa usaha mereka sendiri. Jadi, kalau gue mau jadi lebih baik, gue harus usaha untuk bisa menahan amarah.

~Life To Do!!!

 

Hikmah sepotong kuku Jempol

Mungkin judulnya agak sedikit geuleuh (baca : geli) atau apa pun itu mengingat kuku jempol itu rata-rata kotor, dekil, tidak terawat, suka dikopek-kopek (Oke, itu saya banget -___-). Oke, inti dari postingan ini bukan mau mendeskripsikan sejelek apa kuku itu atau apa pun, tapi hal sepele yang jarang orang perhatikan ternyata berarti sangat besar ketika hal itu tiada. And it’s happen to me.

Tanpa sepotong kuku jempol di kaki kiri saya, saya harus berjalan agak miring-miring karena sedang diperban dan dilarang basah. Kebayang dong kaki yang emang tugasnya untuk menjejak bumi harus agak sedikit diangkat… *Coba bayangkan untuk beberapa saat*

Kuku yang untuk sebagian besar orang sepele (kecuali yang hobi manicure dan lalala) sangat penting untuk menjaga keseimbangan kita. Hari ini di laboratorium saya hampir jatuh dua kali karena kurang seimbang. Dan memang fungsinya Allah menciptakan jari kaki untuk menopang kaki kita yang fungsi besarnya adalah menopang tubuh. Hal ini memang ada kaitannya dengan telinga (kalau gak salah). Tapi, tetep intinya, kuku yang kecil dan kelihatannya gak penting itu PENTING sodara-sodari!!! PENTING BANGET!!! Penting banget karena dengan diangkatnya kuku kaki jempol saya, saya harus hati-hati kalau mau mandi, ke kamar mandi dan beberapa keperluan terkait kaki dan air. Dan tinggal di kota Bogor yang dikenal dengan kota hujan adalah suatu tantangan tersendiri bagi saya sekarang, right now!

Dengan keadaan ini, saya semakin mensyukuri nikmat Allah yang kecil ini dan semoga nikmat lain yang lebih besar tidak lupa pula kita syukuri. Karena sesuatu itu baru terasa berarti ketika dia tidak ada, bukan? Sama seperti orang yang penting bagi kita, baru akan terasa berarti ketika dia pergi *gak niat galau ya, hanya terinspirasi dari salah satu postingan di tumblr*

Anyway, tetap semangat menjalani hari dan hidup karena hidup ini ibarat persinggahan, ibarat hanya berteduh di bawah pohon ketika panas datang. Hanya sementara. jadi manfaatkan dengan baik dan benar! ๐Ÿ˜€

 

Life to Do!!!

Puisi tanpa Judul…

Cinta itu seperti hujan

Hujan yang jatuh tanpa kata

Begitu cinta ada

Ia mengalir perlahan

Cinta itu seperti air

mengalir dari tempat yang tinggi

ke tempat yang rendah

Ada saat dimana ia melawan arah seperti kapilaritas

Cinta itu jatuh seperti hujan

Tak butuh alasan

Karena memang tidak ada

Hujan itu mendatangkan banjir

Begitu pun cinta

…menenggelamkan…

ย 

*Puisi yang saya buat udah sangat lama, sekitar kelas 3 SMP atau mungkin SMA, ketika sedang getolnya menulis diary dan puisi. Ini hasil saya bongkar-bongkar berkas lama. Hehe… Agak labil sih puisinya. Tapi, namanya juga waktu itu ungkapan hati dan akibat melihat lingkungan sekitar jadilah begini puisinya ๐Ÿ˜€

ย 

Life to DO ~

ย 

rakhmat wirawan

Letting Go the person we are in to. kadang-kadang kita memang harus melepas dan membiarkan diri dia yang kita sukai. ini penting, kawan. prinsip sekali.buat apa sih kita menjengkelkan hati kita sendiri dengan memaksakan suatu hubungan atas nama cinta sejati? justru kalau dia memang cinta sejatimu, kemanapun dia pergi, maka dia pasti kembali. buat apa dipaksa? justru kalau kamu ingin dianggap sebagai sosok yang tulus mencintai, akan tercermin dari seberapa tulus kamu melepas ia pergi. ini penting kawan. prinsip.

Lihat pos aslinya